Jika kuburan dianggap suci karena disekitarnya tumbuh pohon yang menaungi kuburan tersebut, sehingga penghuninya dikatakan wali Allah, dikeramatkan dan diminta berkah dari padanya.
maka bagaimanakah dengan penghuni Jannatul Baqi’, manakah yang lebih utama? Penghuni Jannatul Baqi’ atau penghuni kuburan keramat itu? Tapi, jangankan pohon yang menaungi, rumput pun jarang ditemui di Jannatul Baqi’
Jika seseorang dianggap wali Allah dan bertawassul kepadanya setelah matinya, hanya karena jasadnya yang tidak busuk dimakan zaman. Maka bagaimanakah dengan Fir’aun, seburuk-buruk manusia yang pernah hidup dimuka bumi? Allah berfirman atas dirinya.
“Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan Kami. (Surah Yunus:92)
Utuh atau tidaknya jasad seseorang didalam kubur, tidaklah menjadi jaminan seseorang itu adalah orang shalih atau fajir.
Jika seseorang ngalap berkah ke kubur, karena meniru perbuatan Bilal bin Rabbah yang mencium kubur Nabi. Berpikirlah wahai penyembah kubur!! Apakah kisah ini benar?Kubur Nabi terletak di kamar beliau di rumah Aisyah, apakah mungkin Bilal masuk ke rumah aisyah tanpa izin? apakah mungkin Aisyah mengizinkan orang masuk kerumahnya hanya untuk menciumi makam Rasulullah?
Jika Aisyah mengizinkan, maka Aisyah yang lebih pantas menciumi makam kekasih hatinya itu, Aisyah lebih bebas menjenguk dan menciumi tanah kubur Rasulullah. Namun, adakah riwayat yang menjelaskan bahwa Aisyah menciumi tanah kuburan Rasulullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar